Bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, banjir, dan berbagai bencana alam lainnya sering melanda beberapa wilayah di Indonesia. Pada situasi yang demikian bantuan kemanusiaan sangat berarti bagi masyarakat yang terdampak. Perguruan Tinggi selama ini sebenarnya sudah terlibat dalam mengatasi bencana melalui proyek- proyek kemanusiaan, dengan melibatkan mahasiswanya secara voluntary dalam jangka waktu yang pendek. Keterlibatan mahasiswa dalam proyek kemanusiaan dapat disalurkan Perguruan Tinggi melalui Program Proyek Kemanusiaan. Program Proyek Kemanusiaan (PPK) dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu hak belajar di luar program studi (Prodi) bagi para mahasiswa USU. PPK-MBKM USU berjalan selama minimum 1 (satu) semester dan maksimum 2 (dua) semester diharapkan dapat memberikan pengalaman yang cukup melalui pembelajaran langsung di lokasi proyek-proyek kemanusiaan kepada mahasiswa USU. PPK-MBKM diselenggarakan melalui kerjasama dengan mitra antara lain institusi pemerintah, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan. Selama PPK-MBKM, para mahasiswa akan mendapatkan hard skills (complex problem solving dan analytical skills), maupun soft skills (etika, komunikasi, dan kerjasama). Di pihak lain, mitra mendapatkan sumberdaya dari mahasiswa yang memiliki talenta yang dapat membantu terlaksananya PPK-MBKM tersebut secara efektif dan efisien. Mahasiswa yang terlibat PPK tersebut akan lebih adaptif dan memiliki keterampilan serta keahlian yang relevan ketika mereka ingin mengabdi pada proyek- proyek kemanusiaan lainnya. Melalui PPK-MBKM ini, permasalahan masyarakat akan mendapat solusi dan bantuan dari para mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. Hal ini juga berkorelasi dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam hal pengabdian masyarakat, dimana civitas academica USU dapat berperan dalam memberikan solusi terhadap masalah-masalah kemanusiaan. Keuntungan lain USU menjadi universitas yang humanis dan peduli pada masalah kemanusiaan dengan langsung menerjunkan civitas akademisnya